Pemberiannutrisi pada sel saraf terjadi melalui 50. Bagian otak yang merupakan pusat pendengaran adalah 1. Asfiksi adalah salah satu gangguan pernapasan pada manusia. Hal ini disebabkan oleh 2. Antigen asing disintesis oleh 3. Hati merupakan salah satu alat ekskresi yang menghasilkan zat sisa 4. Fungsi silia pada trakea adalah 5. 🏠 Latihan Soal / SMA / Kelas 11 / Ujian Semester 2 UAS / UKK Biologi SMA Kelas 11 ★ SMA Kelas 11 / Ujian Semester 2 UAS / UKK Biologi SMA Kelas 11Pemberian nutrisi pada sel saraf terjadi melalui … A. Dendrit B. Neurit C. Sinapsis D. Sel schwann E. Nodus ranvierPilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Ujian Nasional Bahasa Inggris SMA Kelas 12 Tahun 2015 fro the passage we can asume that, children should be …. by their parents they are using the InternetA. taughtB. WatchedC. SeenD. AccompaniedE. ObservedCara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia. Materi Latihan Soal LainnyaPAS 1 Ganjil IPA SMP Kelas 8Bagian Rumah - Bahasa Arab MI Kelas 3PH IPA Tema 1 SD Kelas 6IPS SMP Kelas IXBahasa Arab MTs Kelas 7Tema 6 Subtema 1 Pembelajaran 3 - SD Kelas 5Pembulatan Pengukuran Panjang dan Berat - Matematika SD Kelas 4Surat Pribadi dan Surat Dinas - Bahasa Indonesia SMP Kelas 7Tematik SD Kelas 5UH Sejarah Indonesia SMA Kelas 12 IPA report this adTentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.

Pembelahansel merupakan proses perbanyakan sel, dimana proses pembelahan ini dapat terjadi secara mitosis dan meiosis.Mitosis merupakan peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel tubuh (sel somatik) yang akan menghasilkan sel anakan. · - Umumnya terjadi pada oang lanjut usia - Tulang mengalami pengeroposan. Berdasarkan ciri-ciri

Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Semua Soal ★ SMA Kelas 11 / Ujian Semester 2 UAS / UKK Biologi SMA Kelas 11Pemberian nutrisi pada sel saraf terjadi melalui … A. Dendrit B. Neurit C. Sinapsis D. Sel schwann E. Nodus ranvierPilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Keberagaman Masyarakat Indonesia - PPKn Semester 2 Genap SMP Kelas 9 › Lihat soalSemboyan Bhineka Tunggal Ika tertulis pada …A. Dasar negara IndonesiaB. UUD 1945C. Pembukaan UUD 1945D. Lambang negara Indonesia IPS Tema 2 Subtema 3 SD Kelas 5 › Lihat soalManusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena manusia merupakan ….A. makhluk gaibB. makhluk individuC. makhluk sosialD. makhluk Tuhan Materi Latihan Soal LainnyaUH IPS Tema 8 SD Kelas 5Remidi PAS Semester 1 Ganjil Penjaskes PJOK SMP Kelas 8USBN IPS SMP Kelas 9 Tahun Pelajaran 2020/2021PTS Tema 1 Subtema 2 SD Kelas 5UH PAI SD Kelas 3PTS PPKn SMP Kelas 9 Semester GasalKuis 2 PAI SMA Kelas 10PPKn Tema 1 Subtema 1 SD Kelas 6PTS Semester 2 Genap BDP SMK Kelas 11Mapel IPA SD Kelas 5Cara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia. Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.

Penggunaanpsikotropika akan mempengaruhi sistem kerja Sebaliknya, kekurangan vitamin B1 justru dapat berpengaruh pada kondisi mental, kemampuan belajar, energi, kemampuan tubuh dalam menghadapi tekanan, dan daya ingat pada penderita penyakit Alzheimer. Oleh karena itu, sebaiknya Anda memenuhi kebutuhan vitamin B1 dengan mengonsumsi beberapa jenis makanan, seperti biji-bijian, gandum utuh, daging, kacang-kacangan, atau ragi. 2. Vitamin B2 Selain menghasilkan energi bagi tubuh, vitamin B2 atau riboflavin juga bekerja sebagai antioksidan dengan melawan radikal bebas. Oleh karena itu, memenuhi kebutuhan vitamin ini diyakini dapat membantu mencegah kerusakan sel pada tubuh, sehingga terhindar dari risiko berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, kanker, hingga migrain yang terkait dengan otak. Bahkan, beberapa penelitian pun menemukan, riboflavin bisa menjadi salah satu obat alami untuk migrain. Agar mendapat manfaat tersebut, Anda bisa memperoleh vitamin B2 dari daging sapi, jeroan hati sapi, ikan salmon, kacang almond, bayam, telur, serta susu dan produk susu. 3. Vitamin B6 Vitamin B6 memiliki peran penting dalam perkembangan otak secara normal serta membantu menjaga kesehatan sistem saraf dan kekebalan tubuh. Dilansir dari Harvard Health Publishing, bersama dengan B9 dan B12, vitamin B6 dapat membantu menjaga kadar homosistein, yang dalam tingkat tinggi dikaitkan dengan risiko demensia dan penyakit Alzheimer. Anda dapat memenuhi kebutuhan vitamin B6 dengan mengonsumsi beberapa makanan, seperti daging unggas, ikan, kentang, buncis, dan pisang. 4. Vitamin B9 atau asam folat Selain menjaga kesehatan mental dan emosional, vitamin B9 atau disebut juga dengan asam folat sangat penting untuk menjaga fungsi otak dengan tepat. Nutrisi ini membantu tubuh memproduksi komponen genetik DNA dan RNA ketika seseorang masih bayi, remaja, atau sedang dalam masa kehamilan. Di sisi lain, kekurangan asam folat justru dapat menurunkan kemampuan daya ingat dan fokus, sehingga Anda mungkin merasa mudah lupa. Makanan yang mengandung asam folat dapat Anda temukan pada sayuran hijau, biji-bijian, ikan salmon, alpukat, gandum utuh, dan jus jeruk. 5. Vitamin B12 Tidak hanya membantu menjaga kesehatan sel darah merah, Vitamin B12 juga berperan dalam pembentukan mielin, yaitu lapisan pelindung saraf otak. Oleh karena itu, mengonsumsi vitamin ini dapat melindungi otak dari kerusakan saraf serta meningkatkan daya ingat. Di sisi lain, kekurangan vitamin B12 justru dapat menimbulkan berbagai gejala yang mungkin berkembang secara bertahap dan meningkat seiring waktu, seperti anemia, kesemutan di tangan atau kaki, memiliki masalah keseimbangan, hingga meningkatkan risiko hilang ingatan dan demensia. Vitamin B12 dapat Anda ditemukan pada daging sapi, unggas, ikan, dan produk susu. 6. Vitamin E Vitamin E adalah antioksidan yang dipercaya dapat membantu menjaga kesehatan otak serta mengurangi stres oksidatif akibat radikal bebas. Disebutkan dalam jurnal Nutrients, otak sangat rentan terhadap stres oksidatif, yang meningkat selama penuaan dan dianggap berperan dalam degenerasi saraf. Adapun mengonsumsi vitamin E disebut dapat meningkatkan kemampuan kognitif seseorang, sehingga diyakini dapat mencegah penyakit Alzheimer. Untuk mendapat manfaat tersebut, Anda bisa mengonsumsi beberapa makanan mengandung vitamin E, seperti kacang almond, minyak zaitun, minyak canola, kacang tanah, daging, susu, sayuran hijau, dan sereal. 7. Vitamin C Sama seperti vitamin E, vitamin C juga merupakan antioksidan penting yang dapat melindungi otak dari radikal bebas. Nutrisi ini juga dapat membantu tubuh memproduksi hormon dan zat kimia yang bermanfaat bagi otak dan sel saraf, serta dipercaya dapat menurunkan risiko demensia. Beberapa sumber vitamin C yang dapat Anda konsumsi adalah jeruk, lemon, kiwi, stroberi, tomat, brokoli, kembang kol, dan kubis. 8. Asam lemak omega-3 Sudah tak asing lagi, asam lemak omega-3 memang terkenal dengan perannya dalam perkembangan dan kesehatan otak. Asam lemak ini disebut dapat membantu membangun membran sel di otak serta memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan yang bisa melindungi sel-sel otak. Sebaliknya, kekurangan asam lemak omega-3 diduga dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif otak pada seseorang. Guna mencegah hal tersebut, Anda dapat memenuhi kebutuhan asam lemak omega-3 dengan mengonsumsi berbagai jenis ikan, seperti salmon dan mackerel, atau sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, biji rami, dan kenari. Adapun suplemen omega-3 disebut belum menunjukkan efek yang sama.

12 SUDIRMAN. HORMON YANG TERKAIT DALAM KEBUTUHAN NUTRISI. A. Hormon Insulin. 1. Pengertian. Insulin adalah hormon yang mengatur pusat untuk metabolisme karbohidrat dan lemak dalam tubuh. Insulin menyebabkan sel-sel di hati, otot, dan jaringan lemak untuk mengambil glukosa dari darah, menyimpannya sebagai glikogen di hati dan otot. Insulin

Jika tangan atau kaki Anda belakangan sering terasa kram, kebas, kesemutan, nyeri, atau lemah otot, coba tengok kembali asupan vitamin Anda. Pasalnya, berbagai keluhan tersebut bisa menandakan gangguan saraf tepi akibat kekurangan vitamin neurotropik. Vitamin neurotropik adalah kelompok vitamin yang terdiri dari vitamin B1 tiamin, vitamin B6 piridoksin, dan vitamin B12 kobalamin. Masing-masing vitamin memiliki fungsi tersendiri, tapi ketiganya sama-sama penting bagi kesehatan sistem saraf. Apa itu vitamin neurotropik? Walaupun hampir semua vitamin dan mineral bermanfaat bagi kesehatan sistem saraf, vitamin neurotropik memiliki manfaat khusus bagi sistem ini. Berikut adalah sederet fungsinya bagi kesehatan saraf Anda 1. Vitamin B1 tiamin Orang dewasa di atas 14 tahun membutuhkan 1,3 mg vitamin B1 setiap harinya. Fungsi utama vitamin B1 adalah membantu sel mengubah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi. Energi yang dihasilkan kemudian digunakan untuk menjalankan berbagai aktivitas seluruh sel pada tubuh. Terutama sel-sel otak dan sistem saraf. Sebagai vitamin neurotropik, vitamin B1 berfungsi sebagai pelindung dari kerusakan sekaligus mendukung aktivitas sel saraf. Kekurangan vitamin B1 akan menimbulkan gejala berupa kesemutan, rasa tertusuk atau terbakar pada lengan dan kaki, berkurangnya kemampuan refleks, serta tubuh jadi lesu. Anda bisa memenuhi kebutuhan vitamin B1 dengan mengonsumsi daging sapi, kacang-kacangan, beras, serta sayur-sayuran. Untuk mengoptimalkan asupan vitamin B1 harian, Anda pun dapat mengonsumsi suplemen atau makanan yang telah diperkaya dengan vitamin ini.
SekolahMenengah Atas terjawab [Selamat Menunaikan Ibadah Puasa] Latihan ujian akhir semester Biologi SMA: Pemberian nutrisi pada sel saraf terjadi melalui A. Dendrit B. Neurit C. Sinapsis D. Sel schwann E. Nodus ranvier 1 Lihat jawaban Jawaban 4.5 /5 7 alifatunhidya jawabannya B.,,maaf kalau salah Ada pertanyaan lain? Cari jawaban lainnya

Kesehatan saluran cerna dipupuk semenjak masa janin melalui nutrisi dari ibu. Nutrisi ini menjadi bekal si kecil untuk tumbuh kembangnya. Pasca kelahiran, nutrisi yang tepat tidak hanya membantu proses tumbuh-kembang, tetapi juga membantu untuk menjaga fungsi dan mekanisme tubuh, salah satunya adalah kesehatan saluran cerna. Bahan makanan pertama dan utama sejak bayi lahir adalah air susu ibu ASI, yang merupakan salah satu makanan yang menunjang kesehatan saluran pencernaan. ASI memiliki kandungan serat pangan oligosakarida, bakteri baik yang menjaga kesehatan saluran pencernaan, serta mencegah infeksi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Saptawati BardosonoHAL133Dokter Saptawati, atau akrab dipanggil Dokter Tati’ adalah seorang pakar di bidang gizi medis medical nutrition yang meraih gelar Doktor di Universitas Indonesia pada tahun 2003. Ibu dari 3 orang anak dan nenek dari 2 orang cucu ini sangat produktif dalam menerbitkan buku populer di bidang nutrisi, di antaranya buku berjudul 50 Tanya Jawab Seputar Kehamilan yang diterbitkan pada tahun 2010. Di luar karier akademiknya sebagai seorang dosen dan peneliti di Departemen Ilmu Gizi FKUI-RSCM, beliau juga aktif berorganisasi dan menjadi salah satu pendiri dari Indonesian Nutrition Association INA. Sampai dengan saat ini beliau aktif terlibat dalam berbagai kegiatan ilmiah dan pelayanan masyarakat untuk mendukung “Nutrisi Sejak Awal dan di Sepanjang Siklus Kehidupan Manusia” dan melakukan berbagai penelitian serta menghasilkan lebih dari 30 karya ilmiah yang telah dipublikasikan baik dalam kongres maupun jurnal-jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional. 7PERAN NUTRISI DALAM TUMBUH KEMBANGDAN KESEHATAN SALURAN CERNASaptawati Bardosono HAL135Peran Nutrisi dalam Tumbuh Kembang dan Kesehatan Saluran Cernagizi dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan karena itu, nutrisi ibu selama kehamilan merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap perkembangan janin dan berdampak pada kesehatannya di masa mendatang. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi tambahan energi sebanyak 300 kalori yang setara dengan dua porsi nasi. Selain itu, ibu hamil diminta untuk melengkapinya dengan lauk-pauk hewani maupun nabati sebagai sumber protein dan lemak, sayuran terutama yang daunnya berwarna hijau tua sebagai sumber vitamin B, asam folat, zat besi serta kalsium, buah yang berwarna kuning, oranye, dan merah sebagai sumber vitamin A dan C, serta mengonsumsi susu atau produk susu dan kacang-kacangan sebagai sumber berat badan ibu selama kehamilan disarankan pada kisaran 5-18 kg, tergantung pada berat badan ibu sesuai dengan Indeks Massa Tubuh IMT sebelum kehamilan, karena kenaikan yang berlebihan maupun kekurangan akan meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, begitu pula pada janin Tabel Kenaikan berat badan berlebih dikaitkan dengan diabetes masa kehamilan, hipertensi, preeklampsia, dan kesulitan persalinan, sementara rendahnya kenaikan berat badan berhubungan dengan bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah BBLR serta kesulitan perawatan yang menyertainya. Kesehatan saluran cerna dipupuk semenjak masa janin melalui nutrisi dari ibu. Nutrisi ini menjadi bekal si kecil untuk tumbuh kembangnya. Pasca kelahiran, nutrisi yang tepat tidak hanya membantu proses tumbuh-kembang, tetapi juga membantu untuk menjaga fungsi dan mekanisme tubuh, salah satunya adalah kesehatan saluran cerna. Bahan makanan pertama dan utama sejak bayi lahir adalah air susu ibu ASI, yang merupakan salah satu makanan yang menunjang kesehatan saluran pencernaan. ASI memiliki kandungan serat pangan oligosakarida, bakteri baik yang menjaga kesehatan saluran pencernaan, serta mencegah yang Tepat DiperlukanSejak Masa KonsepsiAsupan nutrisi sejak masa janin diperoleh secara pasif dari ibu melalui plasenta dan tali pusat. Segera setelah lahir, bayi dianjurkan memperoleh nutrisi dari ASI melalui program Inisiasi Menyusu Dini IMD, dilanjutkan dengan nutrisi dari ASI saja selama 6 bulan pertama kehidupan melalui praktek pemberian ASI eksklusif. Nutrisi dari ASI tetap diberikan sampai usia anak 24 bulan yang harus disertai dengan pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI secara bertahap baik dalam kualitas, kuantitas, maupun jadwal setelah usia 6 bulan. Setelah usia dua tahun diharapkan anak mendapatkan asupan nutrisi dari makanan sehari-harinya yang lengkap PERAN NUTRISI DALAM TUMBUH KEMBANGDAN KESEHATAN SALURAN CERNA HAL136Kesehatan Pencernaan Awal Tumbuh Kembang yang Sehatpada ibu hamil juga memiliki dampak besar bagi kesehatan janin dan anak di masa depan, termasuk saat mereka tumbuh penelitian di berbagai negara yang mengaitkan BBLR dengan meningkatnya risiko masalah kesehatan saat mencapai usia dewasa, misalnya diabetes melitus tipe-2, sindrom metabolik kegemukan, tekanan darah tinggi, tingginya kadar gula darah dan lemak darah, penyakit paru kronis, osteoporosis dan gangguan mental Gambar Sehubungan dengan pengetahuan tentang dampak masalah Dahulu, kenaikan berat badan ibu berlebihan semasa kehamilan lebih ditakuti daripada kenaikan berat badan yang kurang, namun ternyata kekurangan gizi IMT sebelum hamilBerat Badan kgTinggi Badan m2Status Gizisebelum hamilRekomendasikenaikan beratbadan kg< - - 167 - - 9Rekomendasi kenaikan berat badan selama kehamilan Sumber Institute of Medicine 2009, Weight Gain During Pregnancy Re-examining the guidelinesTabel ganda selama masa kehamilan kelebihan atau kurang gizi, maka ibu hamil dianjurkan untuk mendapatkan asupan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang tepat agar tidak berisiko melahirkan BBLR dengan berbagai dampaknya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Fall C. Maternal nutrition Effects on health in the next J Med Res 2009;130539-99Type 2 diabetes and CHDHyperlipidaemiaHypertensionCentralobesityCortisolMaternal diet Uteroplacentalblood owPlacentaltransferFoetalgenomeInsulin/IGF-1secretion andsensitivityBrain sparing Downregulationof growthEarlymaturationAltered bodycompositionImpaireddevelopmentblood vessels, liver,kidneys, pancreasMuscleInsulinresistanceNutrient demand exceeds supplyFOETAL UNDERNUTRITIONKekurangan gizi selama masa kehamilan merupakan salah satu faktor yang berdampak pada kesehatan janin di masa mendatang the developmental origins of health and disease = DOHaDFall C. Maternal nutrition Effects on health in the next generation. Indian J Med Res 2009;130539-99Gambar HAL137Peran Nutrisi dalam Tumbuh Kembang dan Kesehatan Saluran CernaPasca kelahiran, seluruh komponen nutrisi yang diperlukan bayi dapat dipenuhi dari ASI, yang didapatkan seluruhnya melalui saluran cerna. Saat lahir, saluran cerna bayi akan terpapar dengan berbagai jenis bakteri. Bayi yang lahir pervaginam akan terkolonisasi dengan bakteri ibunya, sementara bayi yang lahir melalui operasi Caesar akan terpapar oleh bakteri dari lingkungan, yaitu dari udara, bayi lain, atau petugas kesehatan. Perlu diperhatikan bahwa saat lahir saluran cerna bayi secara fungsional masih imatur dan belum memiliki sistem imun. Selaput lendir saluran cerna masih permeabel dan hubungan antar sel mukosa masih terbuka, sehingga memudahkan kuman patogen dan protein untuk masuk dan meningkatkan risiko terjadinya enterokolitis nekrotikans, diare, dan alergi. Dalam perkembangannya, saluran cerna tersebut akan mengalami pertumbuhan dan maturasi, namun memerlukan waktu beberapa minggu sebelum hubungan antar sel mukosa itu tertutup Gambar Flora dalam saluran cerna bayi juga akan berubah selama enam bulan pertama kehidupannya sesuai pola pemberian nutrisi. Dalam enam minggu pertama kehidupan bayi yang mendapat ASI, pH saluran cernanya bersifat asam sehingga didominasi oleh bidobakteria dan sedikit bakteri patogen. Sementara pH saluran cerna bayi yang mendapat susu formula lebih tinggi sehingga menyebabkan pertumbuhan banyak bakteri patogen. Organisme utama yang dibutuhkan untuk melindungi saluran cerna yang imatur dan membantu membuatnya matur adalah bidobakteria. Bosco ML. The effect of breast-milk on newborn gut Health Education Inc. 2009Proses maturasi terjadi lebih cepat pada bayi yang mendapat ASI dibanding dengan yang mendapat susu formula, karena kolostrum pada ASI akan melindungi saluran cerna dan berperan sebagai imunitas pasif. Komponen sistem imun berupa IgA dari ibu melalui ASI merupakan antibodi khusus yang mempunyai sasaran kuman patogen bayi melalui jalur enteromamari. Selain itu, ASI juga mengandung strain bakteri baik seperti bidobakteri dan lactobacilli Martin R. Isolation of Bidobacteria from breast milk and eassessment of the bidobacterial population by PCR-denaturing gradient gel electrophoresis and quantitative real-time PCR. Appl Environ Microbiol. 2009. 754965. Sinkiewicz, G. Occurrence of Lactobacillus reuteri in human breast milk. Microb Ecol Health D. 2008. 20122-126 yang mendukung perlindungan saluran cerna lihat BAB 3 Imunitas pada Saluran Cerna. HAL138Kesehatan Pencernaan Awal Tumbuh Kembang yang SehatPeriode Sensitif untuk PerkembanganMasa setelah lahir hingga 2 tahun pertama kehidupan adalah periode kritis dan sensitif untuk perkembangan. Periode kritis adalah suatu fase dalam masa kehidupan ketika sensitivitas terhadap pengaruh lingkungan meningkat yang dibutuhkan untuk perkembangan keterampilan tertentu. Apabila periode kritis terlewat, maka keterampilan khusus tersebut akan sulit untuk dicapai. Adapun periode sensitif memiliki waktu lebih panjang dalam perkembangan anak. Dalam periode ini, individu lebih mudah menerima rangsang dari lingkungan yang berkaitan dengan fase pertumbuhan otak. Gambar berikut menunjukkan bahwa masa konsepsi sampai dengan dua tahun pertama kehidupan adalah periode sensitif untuk perkembangan Gambar Dalam periode sensitif ini terdapat suatu bagian penting yaitu periode kritis. Contoh periode kritis antara lain adalah perkembangan penglihatan binokular saat bayi berusia 3-8 bulan dimana periode sensitif untuk terjadinya gangguan adalah sejak lahir hingga usia 3 tahun. Pengetahuan tentang periode kritis dalam perkembangan anak dapat membantu upaya untuk melindungi anak dari efek pengaruh negatif 280 d 52 w10-20 wPig 115 d 12 w3-6 wRat 22 d 5 w18-22 dBirth MaturityWaktu yang dibutuhkan untuk maturasi saluran cerna pada berbagai spesies Sangild, PT. Gut responses to enteral nutrition in preterm infants and animals. Exp Biol Med Maywood. 2006. 231111695-711Gambar HAL139Peran Nutrisi dalam Tumbuh Kembang dan Kesehatan Saluran CernaSaluran Cerna Berfungsi Penting untuk Menyerap NutrisiFungsi utama saluran cerna ialah memecah dan menyerap komponen makanan. Kegagalan tubuh untuk memecah dan menyerap nutrisi akan berakibat pada tidak optimalnya pemenuhan kebutuhan nutrisi. Bila terjadi gangguan fungsi saluran cerna, maka tubuh akan kekurangan asupan zat gizi esensial, yaitu yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan harus diperoleh dari makanan dan minuman. Gangguan fungsi saluran cerna antara lain adalah maldigesti dan malabsorpsi. Yang dimaksud dengan maldigesti adalah gangguan dalam memecah zat gizi dari makanan misalnya karbohidrat untuk menjadi mono-, di-, atau oligosakarida, protein untuk menjadi asam amino dan oligopeptida, dan lemak untuk menjadi asam lemak dan monogliserida. Malabsorpsi adalah ketidakmampuan mukosa saluran cerna untuk mengambil dan menyerap zat gizi yang telah dicerna, baik dari golongan karbohidrat, protein, dan lemak, maupun vitamin dan mineral. Ganguan pencernaan akan mengakibatkan gangguan fungsi tubuh normal dan meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan. WGO practice guideline, diunduh dari tanggal 24 November 2012.Maturity of the entire brainTelencephalonDiencephalonRhombencephalon including cerebellumDays afterconception000 200 300 400 500 600 700 800 900 1, rate of the degree of maturityBirthYears afterconceptionKecepatan pertumbuhan otak berdasarkan bagian otak selama perkembangan prenatal dan postnatal dalam hari dan tahun setelah terjadinya konsepsi Rice D and Barone S. Critical periods of vulnerability for the developing nervous system Evidence from humans and animal Health Perspect 2000;1083511-533 Gambar HAL140Kesehatan Pencernaan Awal Tumbuh Kembang yang SehatPerkembangan tidak lepas dari faktor genetik dan epigenetik yang dimiliki seseorang. Epigenetik merupakan hasil dari perubahan ekspresi gen jangka panjang sejak awal kehidupan terhadap kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Perubahan ekspresi gen ini secara potensial mengarah ke penyakit di usia selanjutnya, atau yang dikenal dengan the Developmental Origin of Health and Disease DOHaD. Berbeda dengan faktor genetik yang bersifat stabil dan menetap, maka epigenetik bersifat tidak menetap dan dapat merespons rangsang yang diterima, baik yang berasal dari tubuh endogen maupun yang berasal dari lingkungan eksogen. Salah satu faktor eksogen yang dapat memicu perubahan epigenetik ini adalah zat gizi atau nutrisi dari makanan-minuman yang dikonsumsi sehari-hari. Gabory A, Attig L, and Junien C. Epigenetic mechanisms involved in developmental yang keduanya akan berdampak pada peningkatan morbiditas dan mortalitas. Selain berpengaruh pada pertumbuhan sik, nutrisi juga berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan, performa sekolah, produktivitas kerja, dan secara tidak disadari berdampak pada seluruh aspek perkembangan individu dan sosial Gambar Uauy R and Hertrampf E. Nutritional deciencies and of Life Support System [EOLSS].Dampak Nutrisi yang Tidak SeimbangNutrisi adalah faktor utama yang memengaruhi perkembangan manusia, tidak saja sebagai faktor penentu status kesehatan, namun juga sebagai penentu kualitas hidup manusia selama keseluruhan siklus kehidupan dan perkembangannya. Apabila terjadi ketidakseimbangan nutrisi maka akan terjadi salah gizi malnutrisi, berupa gizi kurang atau gizi lebih, Adapted from Levitsky & Barnes 1972 and Pollit 1993PhysicalgrwothNutritionalStatusCaregiverbehavior, parent-child interactionBraindevelopment andfunctionLevel of childinteraction with theenvironmentCognitive, motor, andsocio-emotionaldevelopmentPhysicalactivityIllnessMekanisme potensial terkait efek kurang gizi terhadap perkembangan kognitif, motorik dan sosio-emosional anak Elizabeth Prado and Kathryn Dewey A&T Technical Brief Issue 4 January 2012Gambar HAL141Peran Nutrisi dalam Tumbuh Kembang dan Kesehatan Saluran Cernanutrition programming. World J Diabetes. 2011;210164-175.Nutrisi dapat mengubah status epigenetik seseorang, apakah melalui epigenetik orangtua yang diturunkan dan langsung memengaruhi pola epigenetik anaknya saat janin, atau bermanifestasi kemudian di sepanjang siklus kehidupan individu, terutama pada periode yang sensitif akan perubahan epigenetik segera setelah lahir atau masa pra-pubertas. Ketika pola epigenetik terbentuk, risiko terjadinya berbagai penyakit dapat meningkat. Mekanisme epigenetik yaitu metilasi DNA dan modikasi histon melalui metilasi dan asetilasi, akan membentuk kongurasi kromatin yang dapat meningkatkan atau menekan ekspresi gen. Struktur kromatin tersebut walaupun jelas dan stabil, bersifat tidak menetap dan masih bisa dipengaruhi oleh nutrisi. Dengan demikian, meski bayi telah lahir dengan pola epigenetik tertentu, intervensi nutrisi masih dapat dilakukan untuk mengubah pola epigenetik tersebut sehingga dapat memperbaiki status Nutrisi Dapat Memengaruhi Mikroora Saluran CernaSebagaimana telah dibahas sebelumnya, perkembangan mikroora saluran cerna bayi diawali dengan sterilnya saluran cerna pada masa janin. Saat lahir, saluran cerna akan terpapar mikroora lingkungan termasuk dari ASI dan/atau susu formula. Fanaro S. Intestinal microora in early infancy composition and development. Acta Pediatr Suppl 2003;44148-55. Zat gizi tertentu dibutuhkan untuk dapat memengaruhi mikroora saluran cerna dibutuhkan zat gizi tertentu. Karbohidrat, misalnya fruktooligosakarida, galaktooligosakarida dan laktulosa merupakan prebiotik yang dapat memodulasi aktivitas ora saluran cerna. Berbagai bahan makanan yang memengaruhi saluran cerna khususnya dan kesehatan pada umumnya, dapat digolongkan dalam kelompok pangan fungsional. ISAAP meeting. Report from the intestinal microora and dietary modulation working group, 2002.Pangan FungsionalMeskipun belum ada denisi yang baku untuk istilah pangan fungsional, namun berdasarkan American Dietetic Association ADA, pangan fungsional adalah makanan yang selain memiliki kandungan zat gizi, juga memberikan manfaat tambahan terhadap kesehatan, yaitu dapat membantu mencegah risiko penyakit dan/atau mendukung kesehatan tubuh secara optimal. Makanan dan komponen yang terkandung dalam makanan, seperti buah dan sayur, gandum utuh serta serat yang terkandung dalam roti dan serealia tertentu, kalsium dalam susu, makanan dan minuman yang diperkaya antara lain vitamin D dalam susu, dan suplemen makanan dapat digolongkan sebagai pangan fungsional Tabel HAL142Kesehatan Pencernaan Awal Tumbuh Kembang yang SehatKomponen Aktif Bahan Pangan Manfaat PotensialBeta-karotenSerat tak larutKalsiumInulin, fructo-oligo-saccharida FOSProtein kedelaiSerat larutAsam lemak omega-3 ALAAsam lemak omega-3 EPA/DHASeleniumProbiotik – laktobasilus dan bidobakteriaWortel, labu kuning, ketela, bayam, tomat dan lainnyaInti gandum, inti jagung, dan kulit buahIkan salmon, tuna dan minyak ikanIkan, daging merah, gandum utuh, bawang putih, hati dan telurIkan sardine, bayam, yogurt, produk susu rendah lemak, makanan dan minuman yang diperkayaGandum utuh, bawang merah, bawang putih, madu, pisang, makanan dan minuman yang diperkayaYogurt tertentu dan produk susu atau non-susu yang diperkayaKedelai dan produknya seperti yogurt, susu, tahu dan tempeMenurunkan risiko penyakit jantung koroner, dan mendukung pemeliharaan kesehatan mata dan fungsi mentalMenetralkan radikal bebas, mendukung pemeliharaan kekebalan tubuh dan kesehatan prostatMendukung pemeliharaan kesehatan saluran cerna, mendukung penyerapan kalsiumMendukung pemeliharaan kesehatan saluran cerna dan kekebalan tubuhMenurunkan risiko penyakit jantung koronerMenurunkan risiko osteoporosisPsilium, polong, kacang, apel dan jerukWalnuts, axseed, axseed oilMenetralkan radikal bebas, mendukung pembentukan antioksidan tubuh, dan membentuk vitamin A tubuhMendukung kesehatan saluran cerna, menurunkan risiko beberapa jenis kankerMendukung pemeliharaan kesehatan jantung dan mata serta fungsi mentalMenurunkan risiko penyakit jantung koroner dan beberapa jenis kanker Contoh pangan fungsional Diambil dari HAL143Peran Nutrisi dalam Tumbuh Kembang dan Kesehatan Saluran CernaAda beberapa konsep penting tentang pangan fungsional, yaitu 1 merupakan bahan pangan secara utuh maupun bahan pangan yang difortikasi, diperkaya atau diproses lebih lanjut; 2 pangan fungsional harus dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan sehari-hari dengan jumlah efektif agar dapat memberikan manfaat bagi kesehatan; dan 3 semua bahan pangan adalah fungsional pada tingkat siologis tertentu. Beberapa pangan fungsional yang dapat memberikan manfaat untuk kesehatan saluran cerna adalah probiotik dan prebiotik. Prebiotik merupakan komponen bahan pangan yang dapat mendukung pertumbuhan probiotik, seperti serat pangan inulin atau Frukto-Oligo-Sakarida FOS. Adapun probiotik adalah komposisi dalam bahan makanan yang merupakan mikroorganisme hidup dan bila dikonsumsi dalam jumlah tertentu akan memberi manfaat bagi tubuh. Konsumsi probiotik dapat membantu menyeimbangkan ora usus dengan cara meningkatkan pertumbuhan ora usus yang menguntungkan kesehatan saluran cerna dan menurunkan atau membatasi pertumbuhan ora usus yang membahayakan kesehatan saluran cerna mikroorganisme patogen. Probiotik dapat memodikasi respons imun saluran cerna, memperbaiki fungsi pertahanan dinding saluran cerna, dan memodulasi atau menyesuaikan aktivitas sistem imun tubuh, sehingga dapat membantu mengontrol atau menurunkan terjadinya berbagai reaksi alergi. Efek probiotik bersifat spesik dan bergantung pada strain atau galur-nya. Salah satu strain probiotik adalah Lactobacillus reuteri. Lactobacillus reuteri merupakan probiotik yang secara alami terdapat dalam ASI Sinkiewicz, G. Occurrence of L. reuteri in human breast milk, 2008. Dari berbagai penelitian telah terbukti bahwa L. reuteri- Merupakan spesies bakteri simbiotik yang dapat diadaptasi dengan baik untuk membentuk koloni dalam saluran cerna;- Memiliki kemampuan untuk menghasilkan dan mensekresi zat perantara metabolik yang berperan sebagai antagonis bakteri patogen;- Terbukti dapat mengurangi lama terjadinya diare akut pada anak sampai 1 hari, terutama yang disebabkan olehrotavirus;- Terbukti dapat mengurangi keluhan kembung dan kolik pada bayi denganIrritable Bowel Syndrome IBS;- Dapat menekan infeksi dan mengurangi gejala dispesia lambung;- Mempertahankan kesehatan gigi-mulut dan mencegah terjadinya kerusakan gigi dan infeksi pada gusi.Sinkiewicz, G 2010. Lactobacillus reuteriin health and disease. PhD. Thesis. Malmo University. Sweden Saluran cerna, terutama di usus besar, merupakan lokasi kolonisasi untuk lebih dari 1014 mikroba dengan lebih dari 1000 jenis bakteri yang berbeda Gambar 1357911131517161412108642HAL144Kesehatan Pencernaan Awal Tumbuh Kembang yang SehatSebenarnya, saat bayi dilahirkan, saluran cerna masih berada dalam kondisi steril, dan kolonisasi bakteri mulai terjadi selama proses kelahirannya, yaitu berasal dari feses ibu atau ora vagina ibu dan/atau dari lingkungannya. Oleh karena itu, saat bayi baru lahir, jumlah dan jenis bakteri di usus besar masih sedikit. Berbagai jenis bakteri selanjutnya akan diperoleh sesuai pola makan bayi. ASI, selain mengandung zat gizi yang lengkap, juga menginduksi perubahan pola dan jumlah kolonisasi probiotik dalam usus gut microbiota form a diverse and dynamic ecosystem, including bacteria, Archaea and Eukarya that have adapted to live on the intestinal mucosal surface or within the gut lumenHarbor very low numbers of microorganisms < 103 bacterial cells per gram of contentsMainly lactobacilli and streptococciAcid, bile, and pancreatic secretions suppress most ingested microbesPhasic propulsive motor activity impedes stable colonization of the lumenNumbers of bacteria progressively increase from approximately 104 cells in the jejunum to 107 cells per gram of contents in the distal ileumStomach and duodenumJejunum and ileumLarge intestineHeavily populated by anaerobes 1012 cells per gram of luminal contents1. Mouth2. Pharynx3. Tounge4. Esophagus5. Pancreas6. Stomach7. Liver8. Transverse Colon9. Gallbladder10. Descending Colon11. Duodenum12. Jejunum13. Ascending Colon14. Sigmoid Colon15. Ileum16. Rectum17. AnusPerubahan dinamis bakteri di dalam saluran cerna World Gastroenterology Organisation practice guideline Probiotics and prebiotics. Arab J Gastro. 101 33-42Gambar HAL145Peran Nutrisi dalam Tumbuh Kembang dan Kesehatan Saluran CernaBerbagai bakteri di usus akan melakukan aktivitas metabolik dan fermentasi sehingga menghasilkan produk akhir yang mempunyai efek, baik yang menguntungkan maupun merugikan kesehatan. Efek menguntungkan yang diperoleh antara lain adalah stimulasi kekebalan tubuh, perbaikan proses pencernaan dan penyerapan zat gizi, sintesis vitamin, inhibisi pertumbuhan bakteri patogen, menurunkan kadar kolesterol, dan berkurangnya penumpukan gas. Adapun dampak bakteri yang merugikan antara lain adalah produksi karsinogen penyebab kanker, putrefaksi usus, produksi toksin, terjadinya diare ataupun konstipasi, kerusakan hati, dan infeksi usus. Dua jenis probiotik, yaitu bidobakteria dan laktobasilus mempunyai beberapa efek yang menguntungkan kesehatan, antara lain membantu pencernaan laktosa pada mereka yang mengalami intoleransi laktosa, mengurangi konstipasi dan diare infantil, membantu pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan mengurangi kondisi inamasi dalam saluran terjadinya efek yang menguntungkan kesehatan tersebut masih belum sepenuhnya dimengerti. Berbagai faktor yang terlibat, misalnya kondisi keasaman saluran cerna pH, ketersediaan zat gizi, potensi reaksi redoks dalam jaringan, usia, status kesehatan, adhesi bakteri, kooperasi bakteri, sekresi musin lendir yang mengandung immunoglobulin, antagonis bakteri, dan waktu transit, diperkirakan dapat memengaruhi jenis dan jumlah mikrobiota yang ada di berbagai lokasi saluran cerna. Asidikasi pengasaman lingkungan usus oleh probiotik dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen dan produksi toksin seperti amonia dan amin. Pada lingkungan dengan berbagai jenis mikroba, fermentasi karbohidrat akan menghasilkan asam lemak rantai pendek, misalnya butirat, yang dikenal dapat menghambat sintesis DNA dan merangsang terjadinya apoptosis. Kondisi tersebut dapat berperan penting dalam mencegah terjadinya kanker di saluran cerna. Selain itu, fermentasi karbohidrat dan produksi asam lemak rantai pendek secara bermakna dapat meningkatkan penyerapan kalsium, magnesium dan fosfor. Selain itu, ternyata beberapa jenis mikrobiota usus juga dapat menghasilkan vitamin dan mineral bagi makanan juga dapat memengaruhi mikroora saluran cerna. Beberapa jenis makanan dapat meningkatkan kenyamanan saluran cerna. terdapat pula jenis-jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan, seperti makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan patogen lingkungan atau jenis makanan tertentu terutama dikonsumsi oleh populasi negara Barat. HAL146Kesehatan Pencernaan Awal Tumbuh Kembang yang SehatHidangan yang biasa dikonsumsi populasi Barat, seperti roti, pasta, pizza, donat, kraker, kue, atau hidangan yang dipanggang, dapat menimbulkan masalah pencernaan terutama terkait dengan kandungan karbohidratnya gluten, fruktan, fruktosa, laktosa, galaktan, Saat anak mengalami masalah saluran cerna, terdapat beberapa makanan yang dapat dikonsumsi untuk dapat membantu mengatasi gangguan tersebut. Sebagai contoh, bila anak mengalami peningkatan produksi asam lambung, dapat diberikan roti lembut yang dibakar toast tanpa olesan apapun. Air putih atau teh bening diberikan dengan suhu sejuk atau hangat untuk mencegah dehidrasi. Pada gangguan berupa peningkatan asam lambung, sebaiknya hindari makanan yang mengandung banyak lemak, garam, gula, atau makanan pedas. Rasa mual-muntah dapat diatasi dengan konsumsi minuman herbal yang diberi jahe, chamomile, mint, madu, dan prebiotik. Adapun gejala konstipasi atau diare dapat diringankan dengan mengonsumsi axseeds biji rami, yaitu dengan menaburkan gilingan halusnya pada hidangan sereal, yogurt atau salad sayuran. Nutrisi untuk Perkembangan Jaringan Tubuh OtakAnak mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan, yang merupakan dua hal yang berbeda tetapi berjalan bersama-sama dan saling terkait. Pertumbuhan adalah proses bertambahnya tinggi TB dan berat badan BB. Perkembangan adalah proses perubahan atau maturitas fungsi organ tubuh sehingga mencapai fungsi optimal saat dewasa. Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh banyak faktor. Seiring dengan bertambahnya usia anak, terjadi pertambahan BB dan TB. Selama dua tahun pertama kehidupan terjadi pertumbuhan yang cepat Gambar Salah satu faktor yang memengaruhinya adalah faktor nutrisi, sehingga dibutuhkan nutrisi yang lengkap dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Asupan energi yang berasal dari sumber karbohidrat, lemak dan protein sangat dibutuhkan agar BB anak bertambah sesuai dengan kurva pertumbuhan normal. Beberapa zat gizi akan membantu metabolisme energi dalam tubuh, yaitu vitamin B1, B2 dan B6, dan beberapa zat gizi lainnya dapat mencegah terjadinya infeksi dan gangguan selaput lendir saluran cerna, yaitu vitamin A dan vitamin C. Kalsium dan vitamin D diperlukan untuk proses penulangan pertumbuhan episis pada tulang panjang. HAL147Peran Nutrisi dalam Tumbuh Kembang dan Kesehatan Saluran CernaAge in Years2047 12032 8063 16024 6055 14039 10071 1804 6 148 1610 1812 20a Distance CurveBoysGirlsAverage Height in InchesAverage Height in CentimetersAge in Years208 204 1012 302 510 256 154 6 148 1610 1812 20b Velocity CurveBoysGirlsGrowth SpurtsAverage Inches of Growth per YearAverage Centimeters of Growth per YearPercepatan dan kecepatan peningkatan tinggi badan anak dengan bertambahnya usia anak Anthropologischer Anzeiger 2012;692159–174Gambar otak berjalan cepat dimulai sejak konsepsi sampai tiga tahun pertama kehidupan. Perkembangan otak sangat peka atau sensitif akan pengaruh 18-24prenataldaysHUMAN BRAIN DEVELOPMENTMasa perkembangan otak bayi-anak Grantham-McGregor, S. [2007]. Developmental potential in the rst 5 years for children in developing countries. The Lancet. 369 60-70Gambar Gambar di bawah ini menggambarkan perkembangan otak anak manusia Gambar Age YearsGood Iron/Low RiskGood Iron/High RiskChronic Iron Decient/Low RiskChronic Iron Decient/High RiskCognitive Scores10958010085105901101 133 9 153 11 17 19HAL148Kesehatan Pencernaan Awal Tumbuh Kembang yang SehatBerbagai nutrisi dapat memengaruhi fungsi otak dan visual, seperti zat besi, yodium, DHA, AA. Zat besi telah lama diketahui sangat penting perannya dalam membentuk sel darah merah yang berfungsi untuk transpor oksigen ke seluruh tubuh termasuk ke otak. Selain itu, zat besi juga berperan dalam proses neurogenesis hipokampus, striatum, dan mielin dan proses neurokimia melalui jalur monoaminergik dopamin dan norepinefrin. Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa Anemia Desiensi Besi ADB pada masa bayi merupakan prediktor kuat untuk terjadinya gangguan perkembangan kognitif, motorik, dan sosio-emosional anak Gambar Yodium merupakan mineral yang dibutuhkan untuk sintesis hormon tiroid, yang sangat esensial dalam perkembangan sistem saraf pusat. Kurang yodium sebelum dan selama masa kehamilan akan menyebabkan berkurangnya produksi hormon tiroid pada ibu dan terjadinya kretinisme kerdil pada anak yang dilahirkan, yang ditandai dengan adanya retardasi mental, bisu-tuli, deformitas wajah, dan postur tubuh yang pendek stunted.Asam lemak esensial dan turunannya seperti DHA dan AA merupakan bagian struktur jaringan otak termasuk dinding sel, yang kadarnya sangat dipengaruhi oleh asupannya dari makanan sehari-hari. Prado E and Dewey K. Nutrition and brain development in early life. A&T Technical Brief dan Berk LE. Child development. ISBN 9780205149766, 2012. Skor tes kognitif sampai usia 19 tahun terkait status zat besi dan status risiko dari lingkungan rumah Diadaptasi dari Lozoff, B. Double burden of iron deciency in infancy and low socioeconomic status A longitudinal analysis of cognitive test scores to age 19 years. Arch Pediatr Adolesc Med. 2006. 1601108-1113.Gambar Missing or excluded0-20%20-40%40-60%60% and aboveHAL149Peran Nutrisi dalam Tumbuh Kembang dan Kesehatan Saluran CernaNutrisi juga menjadi bahan baku senyawa kimiawi neurotransmitter serotonin yang disekresi oleh saluran cerna. Serotonin merupakan suatu neurotransmitter yang berkaitan dengan perasaaan nyaman dan bahagia, dan berperan dalam pengaturan gerakan saluran cerna. Kadar serotonin dipengaruhi oleh asupan protein asam amino. Peningkatan rasio asam amino triptofan terhadap asam amino fenilalanin dan leusin akan meningkatkan kadar serotonin. Contoh buah yang mempunyai rasio yang sesuai adalah kurma, pepaya, dan pisang, sementara makanan dengan rasio yang rendah sehingga dapat menghambat keluarnya serotonin antara lain adalah bulir gandum utuh whole wheat dan roti hitam rye bread. Penelitian juga telah membuktikan bahwa konsumsi makanan yang kaya karbohidrat dan rendah protein akan meningkatkan kadar serotonin melalui sekresi insulin yang membantu dalam kompetisi asam amino. Bisa dibayangkan jika terjadi gangguan nutrisi yang menyebabkan pembentukan serotonin terganggu, maka bukan tidak mungkin terjadi efek pada pusat rasa nyaman dan bahagia yang memengaruhimood Wikipedia.Nutrisi sangat berkaitan erat dengan saluran cerna. Apabila terjadi gangguan pada fungsi saluran cerna, akan berdampak pada terganggunya proses pencernaan dan penyerapan nutrisi yang pada akhirnya juga akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan otak. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, gangguan fungsi saluran cerna antara lain adalah maldigesti dan malabsorpsi seperti yang terjadi pada beberapa penyakit necrotizing enterocolitis, penyakit coeliac dan diare. Gambar berikut ini menunjukkan kepada kita perkiraan besarnya masalah tidak terpenuhinya potensi perkembangan anak balita di dunia pada tahun 2004. Berdasarkan data di bawah ini dapat dilihat bahwa proporsi anak Indonesia yang mengalami gangguan potensi perkembangan sebesar 20-40% Gambar Prado E and Dewey K. Nutrition and brain development in early life. A&T Technical Brief. 2012[4].Estimasi proporsi balita yang tidak dapat memenuhi potensi perkembangannya tahun 2014 Prado E and Dewey K. Nutrition and brain development in early life. A&T Technical Brief. 2012[4].Gambar HAL150Kesehatan Pencernaan Awal Tumbuh Kembang yang SehatPengaruh Sosial-Budaya pada Asupan NutrisiVarietas atau pola makanan dari masing-masing individu maupun negara dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu faktor individu, faktor sosial, dan faktor lingkungan. Berikut adalah gambar dari interaksi berbagai faktor tersebut Gambar berbeda dalam pola konsumsi makanan, secara umum, setiap individu dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sedemikian rupa sehingga dapat memperoleh asupan nutrisi yang lengkap dari berbagai jenis bahan makanan. Konsumsi berbagai jenis bahan makanan, akan melengkapi kandungan nutrisi satu sama lain sehingga diperoleh asupan nutrisi yang lengkap dengan jumlah seimbang. Biasanya, di setiap negara, telah tersedia pedoman pola makan gizi seimbang dengan menggunakan berbagai visualisasi, seperti piramida makanan, piring gizi seimbang dan lain-lain. Pada intinya, proses pemberian makan pada bayi dan anak tidak boleh dipaksakan namun harus mengikuti perkembangan sistem pencernaan dan kemampuan bayi/anak dengan jumlah asupan yang disesuaikan dengan fase FactorsIndividual FactorsEnvironmental FactorsBody Mass IndexWeight StatusLifestyle/Behavioral Factors• Genetic factors• Family inuences• Peer inuences• Socioeconomics characteristics• Economic inuences cost and accessFoodconsumptionenergy intakePhysicalactivityenergy expenditure• Community characteristics• School environment• State policies• Marketing• Other individual characteristicsKerangka konsep faktor-faktor terkait dengan pola makan Powell LM. Price, availability and youth obesity Evidence from bridging the gap. Gambar HAL151Peran Nutrisi dalam Tumbuh Kembang dan Kesehatan Saluran CernaNutrisi untuk Mendukung Kenyamanan Saluran CernaAsupan nutrisi sejak masa janin diperoleh secara pasif dari ibu melalui plasenta dan tali pusat. Secara umum, segera setelah lahir, makanan pertama dan utama bayi yang lengkap nutrisi adalah ASI, yang diberikan melalui inisiasi menyusui dini IMD dan dilanjutkan dengan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan. Nutrisi dari ASI tetap diberikan sampai usia anak 24 bulan yang harus disertai dengan pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI sejak bayi berusia enam bulan, secara bertahap baik dalam kualitas, kuantitas, maupun jadwal. Setelah usia dua tahun diharapkan anak mendapatkan asupan nutrisi dari makanan keluarga sehari-hari yang lengkap nutrisi dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan untuk tumbuh kembangnya. Kelengkapan kandungan nutrisi dari asupan makanan bayi dan anak tentunya belum cukup apabila tidak dibarengi dengan ketersediaan saluran cerna yang sehat dan nyaman. Saluran cerna yang sehat akan memfasilitasi bayi-anak sehingga dapat mencerna dan menyerap nutrisi dari makanan, sehingga akan menciptakan suasana saluran cerna yang nyaman, yaitu tanpa keluhan dan gangguan, seperti kolik, diare dan/atau konstipasi, yang selanjutnya akan mengganggu selera makan anak. Akibatnya, anak akan terganggu tumbuh-kembang optimalnya. Secara antropometrik, anak akan mengalami kurang berat, kurus dan pendek, dan secara perkembangan, anak akan terlambat dalam kemampuan motorik terlambat jalan dan sensoriknya terlambat bicara. Untuk mendapatkan saluran cerna yang sehat dibutuhkan peran dari berbagai nutrisi, antara lain asam amino glutamin dan mineral seng. Glutamin akan menyediakan energi, sementara seng akan memberikan perlindungan khususnya pada keutuhan dan kesehatan selaput lendir usus sehingga dapat berfungsi dengan optimal. Berbagai penelitian telah membuktikan efek pemberian glutamin dalam memperbaiki fungsi saluran cerna. Demikian pula dengan seng, berbagai penelitian telah membuktikan kaitan antara diare dengan kekurangan seng, dan pemberian seng terbukti memperbaiki gejala akibat penyakit saluran cerna. Seng berperan dalam menjaga keutuhan selaput lendir saluran cerna sehingga tidak mudah dimasuki oleh kuman penyebab penyakit. Glutamin merupakan asam amino yang banyak tersedia dalam tubuh dan berperan dalam berbagai reaksi metabolisme dalam tubuh dan di antaranya adalah sebagai sumber energi. Tubuh tidak memerlukan asupan glutamin dari makanan karena sudah tercukupi jumlahnya. Namun, dalam kondisi khusus, seperti adanya penyakit yang berat, maka dibutuhkan tambahan glutamin dari makanan. Bahan makanan kaya sumber glutamin antara lain adalah daging, ikan, kacang, dan susu. HAL152Kesehatan Pencernaan Awal Tumbuh Kembang yang SehatSeng merupakan mineral yang terlibat dalam banyak reaksi metabolisme dalam tubuh. Pola makan yang kurang asupan bahan makanan sumber kaya seng seperti daging, ikan, unggas, dan susu, yang dibarengi dengan asupan bahan makanan sumber kaya serat tak larut, tat dan kalsium, akan menyebabkan tubuh mengalami desiensi seng. Probiotik Bermanfaat Bagi Kesehatan Saluran CernaSelain nutrisi, kesehatan saluran cerna juga dipengaruhi oleh beberapa pangan fungsional, di antaranya adalah probiotik dan prebiotik. Beberapa penelitian telah mendukung penggunaan probiotik untuk pencegahan ataupun pengobatan penyakit saluran cerna pada anak. Prebiotik merupakan pangan fungsional yang tidak dapat dicerna sehingga memiliki manfaat untuk merangsang pertumbuhan dan aktivitas probiotik di usus besar. Mikrobiota yang ditemukan dalam usus dapat bersifat komensal berkolonisasi ataupun transien hanya lewat saja. Selain itu, mikrobiota tersebut dapat memberi manfaat, berpotensi bahaya ataupun patogen menyebabkan penyakit. Mikrobiota dikatakan memberi manfaat apabila dapat melakukan fermentasi karbohidrat, tidak menghasilkan racun, dan memiliki manfaat potensial pada tubuh, antara lain interaksi dengan sistem kekebalan tubuh dan menghambat mikrobiota patogen. Mikrobiota yang bermanfaat disebut sebagai probiotik, contohnya adalah Bidobakterium, Eubakterium, dan dan probiotik dapat memengaruhi fungsi saluran cerna. Prebiotik terkait dengan proses fermentasi di usus besar sehingga akan meningkatkan jumlah bakteri dan kapasitas mengikat air yang berkontribusi meningkatkan berat, frekuensi dan melunakkan feses. Selain itu, hasil fermentasi berupa asam lemak rantai pendek butirat mempunyai efek positif pada lapisan selaput lendir usus dan pada gerakan usus peristaltik sehingga mencegah masalah konstipasi dan ketidaknyamanan saluran cerna seperti kembung dan sakit perut. Prebiotik dapat merangsang pertumbuhan mikrobiota sehat, dan juga meningkatkan penyerapan mineral, seperti kalsium, magnesium dan zat besi. Sementara probiotik memiliki banyak peran dalam kesehatan dan kenyamanan saluran cerna. Pada anak yang mengalami intoleransi laktosa, yaitu kondisi dimana fermentasi yang terjadi di laktosa yang tidak tercerna di usus besar justru menyebabkan gejala nyeri perut, kembung dan gerakan berlebihan dari usus atau laksasi, maka bakteri probiotik dapat mengompensasi tidak adanya enzim laktase untuk mencerna laktosa, sehingga dapat mengurangi gejala tidak nyaman tersebut. Prebiotik dan probiotik juga sudah terbukti memiliki peran terhadap respons imun dan menurunkan risiko terjadinya infeksi, bahkan gangguan saluran cerna akibat pemberian HAL153Peran Nutrisi dalam Tumbuh Kembang dan Kesehatan Saluran Cernaantibiotika yang dapat menimbulkan diare antibiotic associated diarrhea/AAD yang ternyata cukup tinggi kejadiannya. Selain untuk mengatasi infeksi di saluran cerna, penelitian juga sudah dilakukan untuk mengevaluasi peran prebiotik dan probiotik terhadap kerentanan, lama dan gejala infeksi saluran pernapasan atas dan infeksi saluran kencing. Demikian pula, pemberian probiotik dapat meningkatkan respons perlindungan dari pemberian vaksinasi pada anak. Pemberian probiotik pada ibu hamil dan bayi setelah dilahirkan juga sudah terbukti dapat menurunkan risiko terjadinya reaksi alergi pada bayi dan Terbaik untuk Sumber ProbiotikMikrobiota saluran cerna dengan jumlah koloni terbesar ditemukan di usus besar 1010 koloni/g, kemudian di usus kecil 106-107 koloni/g dan yang tersedikit ditemukan di lambung 103 koloni/g. Sebelum lahir, saluran cerna tidak mengandung mikrobiota ini, namun setelah dilahirkan akan cepat terjadi kolonisasi, yang bergantung pada cara lahir dan lingkungan tempat lahir, mikrobiota ibu yang melahirkan dan pemberian ASI. Yang dimaksud dengan probiotik adalah produk makanan atau suplemen yang mengandung sejumlah cukup mikro-organisme hidup yang dapat memberi efek pada mikro ora tubuh dan memiliki efek manfaat bagi kesehatan. Sementara prebiotik merupakan bagian makanan yang tidak dapat dicerna yang memberi manfaat menstimulasi pertumbuhan dan/atau aktivitas satu atau lebih bakteria probiotik tubuh. Sedangkan sinbiotik adalah produk yang mengandung keduanya, prebiotik dan probiotik, yang dapat berupa suplemen ataupun bahan pangan tambahan dalam pangan fungsional. Pangan fungsional adalah bahan makanan atau komposisi makanan yang telah dimodikasi sehingga memberi manfaat kesehatan selain efek dari nutrisi yang terkandung di dalamnya. Makanan yang mengandung prebiotik dan/atau probiotik dapat digolongkan sebagai pangan fungsional, contohnya adalah ASI, yogurt dan lainnya. Contoh dari probiotik yang telah terbukti memberi manfaat antara lain adalahLaktobasilus ramnosus GG LGG, Laktobasilus reuteri dan Bidobakterium laktis. Probiotik ini dapat diperoleh sebagai obat ataupun suplemen, dan dapat pula dicampurkan atau ditambahkan atau memang secara alamiah sudah terkandung dalam pangan fungsional, misalnya ASI. Sementara prebiotik biasanya dalam bentuk oligosakarida, dapat ditemukan baik secara alamiah maupun memang ditambahkan dalam makanan, minuman dan formula makanan bayi. Walaupun prebiotik tidak dapat dicerna usus namun keberadaannya dapat meningkatkan pertumbuhan probiotik dalam usus besar, khususnya golongan Bidobakterium. HAL154Kesehatan Pencernaan Awal Tumbuh Kembang yang SehatTipsSejak tahun 2009 telah disosialisasikan secara luas tanda-tanda anak bergizi baik, yaitu1. Anak bertambah umur, akan bertambah berat dan Anak memiliki postur tubuh yang tegap dan berotot Anak memiliki rambut yang berkilau dan kuat tidak mudah tercabut.4. Anak memiliki kulit dan kuku yang bersih dan tidak Anak selalu berwajah ceria, matanya bening dan warna bibirnya Anak memiliki gigi yang bersih dan gusinya berwarna merah Anak memiliki selera makan yang baik dan terbiasa buang air besar secara Anak selalu aktif bergerak dan berbicara lancar sesuai Anak penuh perhatian dan memberi reaksi aktif saat Anak selalu nyenyak dapat mengidentikasi masalah gizi pada anak dan penanganannya oleh petugas kesehatan, maka berikut urutan kegiatan yang harus dilakukan1. Mendengarkan keluhan ibu dan/atau pengasuh Menggali kebiasaan pemberian makanan sehari-hari dalam hal variasi bahan makanan yang dipersiapkan sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, cairan dan prebiotik-probiotik, jadwal pemberian makanan dalam sehari, dan jumlah porsi yang dapat dihabiskan anak serta suasana saat Melakukan pemeriksaan kesehatan pada anak secara umum suhu tubuh, kelainan yang ditemukan mulai dari rambut, mata, telinga, gigi-mulut, kulit, adanya udema dan menanyakan kebiasaan buang air besarnya dan kemampuan motorik-sensorik Melakukan pengukuran antropometri BB, TB, lingkar lengan atas dan lingkar kepala untuk disesuaikan dengan grak dalam Hasil identikasi tersebut didiskusikan dengan ibu dan/atau pengasuh anak melalui kegiatan konseling untuk merencanakan tindakan yang harus dilakukan di rumah atau harus merujuk anak ke dokter dan/atau klinik di rumah sakit. HAL155Peran Nutrisi dalam Tumbuh Kembang dan Kesehatan Saluran CernaRingkasan- Kesehatan saluran cerna sudah dapat dibentuk dan dipelihara sejak masa prenatal. - Saluran cerna yang sehat ditandai antara lain dengan kolonisasi bakteri-bakteri baik yang dapat meningkatkan kenyamanan saluran cerna dan mencegah gangguan-gangguan gastrointestinal yang sering terjadi pada bayi dan anak. - Nutrisi berperan sangat penting dalam menjaga kesehatan saluran Probiotik, seperti strain Lactobacillus,terutama L. reuteri terbukti dapat menjaga kenyamanan saluran 1. Berk LE. Child development. ISBN 9780205149766, Binns N. Probiotics, prebiotics and the gut microbiota. ILSI Europe Bosco ML. The effect of breast-milk on newborn gut maturation. Fitzgerld Health Education Inc. Coccorullo, P, Strisciuglio, C, Martinelli, M, Miele E, Greco, L and Staiano, A. Lactobacillus reuteri DSM 17938 in infants with functional chronic constipation a double-blind, randomized, placebo-controlled study. 2010. J Duggan C, Gannon J, and Walker WA. Protective nutrients and functional foods for the gastrointestinal tract. Am J Clin Nutr 2002;75789– Edwards, CA and Parrett, AM. Intestinal ora during the rst months of life new perspectives. 2002. B J Nutr. 88s11-s18. 7. Elizabeth Prado and Kathryn Dewey A&T technical brief Issue 4 January 20128. Fall C. Maternal nutrition Effects on health in the next generation. Indian J Med Res 2009;130 FanaroS, Chierici R, Guerrini P, and Vigi V. Intestinal microora in early infancy composition and development. Acta Pediatr Suppl 2003;44148-55. HAL156Kesehatan Pencernaan Awal Tumbuh Kembang yang Sehat10. Gabory A, Attig L, and Junien C. Epigenetic mechanisms involved in developmental nutrition J Diabetes. 2011;210 Indrio, F, Riezzo, G, Raimondi, F, Bisceglia, L, Cavallo, R and Francavilla, R. Effects of probiotic and prebiotic on gastrointestinal motility in newborns. 2009. J Physiol Pharmacol. 60 Institute of medicine 2009, weight gain during pregnancy re-examining the ISAAP meeting. Report from the intestinal microora and dietary modulation working group. Loening-Baucke, V. Prevalence, symptoms and outcome of constipation in infants and toddlers. 2005. J 359-63. 15. Martin R. Isolation of Bidobacteria from breast milk and eassessment of the bidobacterial population by PCR-denaturing gradient gel electrophoresis and quantitative real-time PCR. Appl Environ Microbiol. 2009. 754965. 16. National Health and medical Research council 2012 Infant Feeding Guidelines. Canberra National Health and Medical Research Nriagu J. Zinc deciency in human health. School of Public Health, University of of Michigan. Elsevier Powell LM. Price, availability and youth obesity Evidence from bridging the gap. Rao RK and Samak G. Role of glutamin in protection of intestinal epithelial tight junction. Journal of Epithelial Biology and Pharmacology, 2012;5 S1-M7 Rice D and Barone S. Critical periods of vulnerability for the developing nervous system Evidence from humans and animal models. Environ Health Perspect 2000;1083 Romano, C, Ferrau, V, Catavalo, F, Iacono, G, Spina, M, Lionetti, E, Comisi, F, Famiani, A, and Comito, D. Lactobacillus reuteri in children with functional abdominal pain FAP.22. Ruth MR and Field CJ. The immune modifying effects of amino acids on gut-associated lymphoid tissues. Journal of Animal Science and Biotechnology 2013, 427. Savino, F, Pelle, E, Palumeri, E, Oggero, R and Miniero, R. Lactobacillus reuteri American Type Culture Collection Strain 55730 versus Simethicone in the treatment of infantile colic a prospective randomized study. 2007. J Pediatr. 119e124-e130. HAL157Peran Nutrisi dalam Tumbuh Kembang dan Kesehatan Saluran Cerna24. Sinkiewicz, G 2010. Lactobacillus reuteriin health and disease. PhD. Thesis. Malmo University. Sinkiewicz, G. Occurrence of Lactobacillus reuteri in human breast milk. Microb Ecol Health D. 2008. 20 Thomas DW, Greer FR and Committee on Nutrition. Prebiotics and Prebiotics in Pediatrics. Pediatrics 2010;126;1217; originally published online November 29, 2010; DOI Ulluwishewa D, Anderson RC, McNabb WC, Moughan PJ and Wells JM. Regulation of tight junction permeability by intestinal bacteria and dietary components. J. Nutr. 2011. doi WGO practice guideline, diunduh dari tanggal 24 November 2012. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Megan R RuthCatherine J FieldThe intestine and the gut-associated lymphoid tissue GALT are essential components of whole body immune defense, protecting the body from foreign antigens and pathogens, while allowing tolerance to commensal bacteria and dietary antigens. The requirement for protein to support the immune system is well established. Less is known regarding the immune modifying properties of individual amino acids, particularly on the GALT. Both oral and parenteral feeding studies have established convincing evidence that not only the total protein intake, but the availability of specific dietary amino acids in particular glutamine, glutamate, and arginine, and perhaps methionine, cysteine and threonine are essential to optimizing the immune functions of the intestine and the proximal resident immune cells. These amino acids each have unique properties that include, maintaining the integrity, growth and function of the intestine, as well as normalizing inflammatory cytokine secretion and improving T-lymphocyte numbers, specific T cell functions, and the secretion of IgA by lamina propria cells. Our understanding of this area has come from studies that have supplemented single amino acids to a mixed protein diet and measuring the effect on specific immune parameters. Future studies should be designed using amino acid mixtures that target a number of specific functions of GALT in order to optimize immune function in domestic animals and humans during critical periods of development and various disease Sinkiewicz Lennart LjunggrenThe nature and role of human milk microbiota in the early colonization and protection of infants from infection is the subject of increasing research. This study investigated the occurrence of Lactobacillus reuteri in milk of nursing mothers living in rural or urban areas in different geographical locations. Breast milk samples were collected from 220 mothers, 6–32 days after delivery, and analysed for the presence of total lactobacilli and L. reuteri. In all, 50% of mothers from rural areas in Japan and Sweden were L. reuteri-positive, whereas mothers from urban areas in South Africa, Israel and Denmark had very low or non-detectable levels. Overall, 15% of mothers had detectable L. reuteri in their milk. There were no significant differences in the prevalence of total Lactobacillus or L. reuteri in women from rural and urban habitats in the participating ways in which epigenetic modifications fix the effects of early environmental events, ensuring sustained responses to transient stimuli, which result in modified gene expression patterns and phenotypes later in life, is a topic of considerable interest. This review focuses on recently discovered mechanisms and calls into question prevailing views about the dynamics, position and functions of epigenetic marks. Most epigenetic studies have addressed the long-term effects on a small number of epigenetic marks, at the global or individual gene level, of environmental stressors in humans and animal models. In parallel, increasing numbers of studies based on high-throughput technologies and focusing on humans and mice have revealed additional complexity in epigenetic processes, by highlighting the importance of crosstalk between the different epigenetic marks. A number of studies focusing on the developmental origin of health and disease and metabolic programming have identified links between early nutrition, epigenetic processes and long-term illness. The existence of a self-propagating epigenetic cycle has been demonstrated. Moreover, recent studies demonstrate an obvious sexual dimorphism both for programming trajectories and in response to the same environmental insult. Despite recent progress, we are still far from understanding how, when and where environmental stressors disturb key epigenetic mechanisms. Thus, identifying the original key marks and their changes throughout development during an individual's lifetime or over several generations remains a challenging fortify the biological role of milk formula has been suggested to use probiotics and prebiotics as functional components to mimic the effect of breast milk. The aim of this study was to evaluate the effects of prebiotic, probiotic added to a standard formula on gastrointestinal motility respect to placebo-formula. Cutaneous electrogastrography EGG and ultrasound gastric emptying GE were performed in 49 preterm newborns. 17 newborns were exclusively breast-fed; 32 were randomly assigned to receive prebiotic-added formula g/dl of a mixture from scGOS and lcFOS, ratio 91 10, a probiotic-added formula L. reuteri at dose of 1x108 colony forming units CFU per day 10, a formula with placebo 12 for 30 days. No difference was seen in the nutritional parameters and no adverse events were reported. After the intervention period, the prebiotic, probiotic, and breast milk groups showed a higher percentage of EGG slow wave propagation and faster gastric half emptying time respect to placebo group ANOVAon ranks p< Dunn test vs control prebiotic, probiotic and breast-milk vs placebo formula p< and ANOVA on ranks p= Dunn test vs control prebiotic, probiotic and breast-milk vs placebo formula p< respectively. Feeding preterm infants with a formula supplemented with prebiotics or probiotics may stimulate gastric emptying and improve maturation of the EGG activity mimicking the effect of breast human intestinal epithelium is formed by a single layer of epithelial cells that separates the intestinal lumen from the underlying lamina propria. The space between these cells is sealed by tight junctions TJ, which regulate the permeability of the intestinal barrier. TJ are complex protein structures comprised of transmembrane proteins, which interact with the actin cytoskeleton via plaque proteins. Signaling pathways involved in the assembly, disassembly, and maintenance of TJ are controlled by a number of signaling molecules, such as protein kinase C, mitogen-activated protein kinases, myosin light chain kinase, and Rho GTPases. The intestinal barrier is a complex environment exposed to many dietary components and many commensal bacteria. Studies have shown that the intestinal bacteria target various intracellular pathways, change the expression and distribution of TJ proteins, and thereby regulate intestinal barrier function. The presence of some commensal and probiotic strains leads to an increase in TJ proteins at the cell boundaries and in some cases prevents or reverses the adverse effects of pathogens. Various dietary components are also known to regulate epithelial permeability by modifying expression and localization of TJ proteins. Jerome NriaguZinc is one of the most important functional metals in the human body with over 300 zinc-containing enzymes reported thus far. These enzymes play critical roles in structural stabilization and as cofactors in catalysis, whereas a large number of proteins involved in transcription factors contain zinc fingers and similar structural motifs. Approximately 10% of the human genome encodes for proteins that can bind zinc. Because of its importance for numerous cellular processes, the concentration of zinc ion in the human body is tightly regulated and significant disturbances of zinc homeostasis have been associated with diverse ill effects including reproductive abnormalities, growth retardation, hypogonadism, impaired wound healing, skin lesions and anemia, diarrhea, anorexia, cognitive impairment, immune dysfunction, diabetes mellitus, impaired visual function, osteoporosis, cirrhosis of the liver, bowel disease, and even tumors. In addition, many more people suffer from mild to moderate zinc deficiency, which can best be detected through a positive response to zinc therapy or supplementation trials. In this regard, zinc has been used successfully in the treatment of acrodermatitis enteropathica and Wilson disease and positive responses to zinc supplementation have been reported not in all studies by any means in common colds, acute diarrhea in children, chronic hepatitis C, shigellosis, leprosy, leishmaniasis, AIDS/HIV, tuberculosis, acute lower respiratory infections, malaria, arthritis, and acne, and has also been associated with a decrease in incidence of infection in elderly and age-related macular degeneration AMD. Zinc deficiency has now emerged as a major global public health problem that significantly impacts the developing countries. It is estimated that approximately half of the world's population has suboptimal zinc nutrition and that global zinc deficiency is the 11th highest risk factor for disease mortality and morbidity. In the developing countries, zinc deficiency ranks as the fifth highest risk factor for disease with up to 75% of the population of some countries experiencing suboptimal zinc intake. A major stumbling block in tackling this silent global epidemic is that there is currently no reliable method to quantify an individual's zinc status that can be moderated by a host of environmental, genetic, and metabolic factors. Until such a measure becomes available, it is impossible to ascertain causal relationships between zinc deficiency and concurrent diseases or to develop protocols to maximize the health benefits of zinc a conditionally essential amino acid, is consumed predominantly in the gastrointestinal tract as a source of energy, particularly under the conditions of trauma, sepsis and surgery. In this article, we discuss the unique role of glutamine in the preservation of epithelial barrier function in the gastrointestinal tract. Glutamine supplementation protects the gastrointestinal mucosal homeostasis during total parenteral nutrition, diarrhea, radiation injury, starvation, sepsis and trauma. A significant body of evidence indicates that glutamine preserves the gut barrier function and prevents permeability to toxins and pathogens from the gut lumen into mucosal tissue and circulation. Recent studies demonstrated that the mucosal barrier protective effect of glutamine relates to its effect on preservation of epithelial tight junction integrity. The current understanding of glutamine-mediated protection of intestinal epithelial tight junction integrity and the potential mechanisms involved in this protective effect of glutamine are W. Thomas Frank GreerThis clinical report reviews the currently known health benefits of probiotic and prebiotic products, including those added to commercially available infant formula and other food products for use in children. Probiotics are supplements or foods that contain viable microorganisms that cause alterations of the microflora of the host. Use of probiotics has been shown to be modestly effective in randomized clinical trials RCTs in 1 treating acute viral gastroenteritis in healthy children; and 2 preventing antibiotic-associated diarrhea in healthy children. There is some evidence that probiotics prevent necrotizing enterocolitis in very low birth weight infants birth weight between 1000 and 1500 g, but more studies are needed. The results of RCTs in which probiotics were used to treat childhood Helicobacter pylori gastritis, irritable bowel syndrome, chronic ulcerative colitis, and infantile colic, as well as in preventing childhood atopy, although encouraging, are preliminary and require further confirmation. Probiotics have not been proven to be beneficial in treating or preventing human cancers or in treating children with Crohn disease. There are also safety concerns with the use of probiotics in infants and children who are immunocompromised, chronically debilitated, or seriously ill with indwelling medical devices. Prebiotics are supplements or foods that contain a nondigestible food ingredient that selectively stimulates the favorable growth and/or activity of indigenous probiotic bacteria. Human milk contains substantial quantities of prebiotics. There is a paucity of RCTs examining prebiotics in children, although there may be some long-term benefit of prebiotics for the prevention of atopic eczema and common infections in healthy infants. Confirmatory well-designed clinical research studies are evaluate the beneficial effects of Lactobacillus reuteri DSM 17938 in infants with functional chronic constipation. A double-blind, placebo-controlled, randomized study was conducted from January 2008 to December 2008 in 44 consecutive infants at least 6 months old mean age+/-SD, SD; male/female, 24/20 admitted to the Gastrointestinal Endoscopy and Motility Unit of the Department of Pediatrics, University "Federico II" of Naples, with a diagnosis of functional chronic constipation. The 44 infants with chronic constipation were randomly assigned to 2 groups group A n=22 received supplementation with the probiotic L reuteri DSM 17938 and group B n=22 received an identical placebo. Primary outcome measures were frequency of bowel movements per week, stool consistency, and presence of inconsolable crying episodes, recorded in a daily diary by parents. Infants receiving L reuteri DSM 17938 had a significantly higher frequency of bowel movements than infants receiving a placebo at week 2 P=.042, week 4 P=.008, and week 8 P=.027 of supplementation. In the L reuteri group, the stool consistency was reported as hard in 19 infants at baseline, in 11 infants 50% at week 2, and in 4 infants at weeks 4 and 8. However, there was no significant difference between L reuteri and placebo groups in the stool consistency at all weeks P=.63, week 2; P=.38, week 4; P=.48, week 8. Similarly, there was no statistically difference in the 2 groups in the presence of inconsolable crying episodes. No adverse effects were reported. The administration of L reuteri DSM 17938 in infants with chronic constipation had a positive effect on bowel frequency, even when there was no improvement in stool consistency and episodes of inconsolable crying episodes. Because of their safety profile, probiotics may be an attractive option in the treatment of functional FallNearly 20 years ago, it was discovered that low birthweight was associated with an increased risk of adult diabetes and cardiovascular disease CVD. This led to the hypothesis that exposure to undernutrition in early life increases an individual's vulnerability to these disorders, by 'programming' permanent metabolic changes. Implicit in the programming hypothesis is that improving the nutrition of girls and women could prevent common chronic diseases in future generations. Research in India has shown that low birthweight children have increased CVD risk factors, and a unique birth cohort in Delhi has shown that low infant weight, and rapid childhood weight gain, increase the risk of type 2 diabetes. Progress has been made in understanding the role of specific nutrients in the maternal diet. In the Pune Maternal Nutrition Study, low maternal vitamin B12 status predicted increased adiposity and insulin resistance in the children, especially if the mother was folate replete. It is not only maternal undernutrition that causes problems; gestational diabetes, a form of foetal overnutrition glucose excess, is associated with increased adiposity and insulin resistance in the children, highlighting the adverse effects of the 'double burden' of malnutrition in developing countries, where undernutrition and overnutrition co-exist. Recent intervention studies in several developing countries have shown that CVD risk factors in the offspring can be improved by supplementing undernourished mothers during pregnancy. Results differ according to the population, the intervention and the post-natal environment. Ongoing studies in India and elsewhere seek to understand the long-term effects of nutrition in early life, and how best to translate this knowledge into policies to improve health in future generations.

reseptorinsulin ini dapat diibaratkan sebagai lubang kunci pintu masuk ke dalam sel. pada keadaan tadi jumlah lubang kuncinya yang kurang, hingga meskipun anak kuncinya (insulin) banyak, tetapi karena lubang kuncinya (reseptor) kurang, maka glukosa yang masuk sel akan sedikit, sehingga sel akan kekurangan bahan bakar (glukosa) dan glukosa di

Parenteral adalah metode pemberian nutrisi, obat, atau cairan melalui pembuluh darah. Metode ini sering kali dilakukan pada pasien yang mengalami gangguan fungsi pencernaan, seperti malabsorpsi, atau pasien yang baru menjalani operasi saluran cerna. Tubuh mendapatkan nutrisi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari. Makanan dan minuman tersebut kemudian akan melalui proses pencernaan di dalam tubuh. Namun, sistem pencernaan terkadang bisa mengalami gangguan, sehingga kemampuannya dalam mencerna dan menyerap nutrisi menjadi terganggu. Ketika hal tersebut terjadi, tubuh akan sulit memperoleh nutrisi penting, seperti karbohidrat, Lama-kelamaan, tubuh bisa mengalami kekurangan nutrisi. Untuk mencegah dan mengatasi masalah ini, Anda bisa mendapatkan asupan nutrisi secara parenteral dari dokter. Selain untuk memberikan nutrisi dan cairan, metode parenteral juga bisa dilakukan untuk memberikan obat-obatan melalui suntikan ke pembuluh darah atau infus. Cara pemberian obat seperti ini biasanya dilakukan pada pasien yang sulit atau tidak bisa menelan, atau memiliki gangguan pencernaan. Beberapa Kondisi yang Membutuhkan Pemberian Nutrisi Parenteral Pemberian nutrisi parenteral akan disesuaikan dengan kondisi pasien secara keseluruhan, jenis nutrisi yang diperlukan, dan penyakit yang diderita. Sebagian pasien bisa mendapatkan nutrisi parenteral selama beberapa waktu saja, tetapi ada pula pasien yang membutuhkan nutrisi parenteral seumur hidupnya. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang membuat seseorang perlu mendapatkan nutrisi parenteral Kanker pada saluran pencernaan, misalnya kanker lambung dan kanker usus besar Penyakit radang usus, seperi penyakit Crohn dan kolitis ulseratif Riwayat operasi pada usus Gangguan pada aliran darah atau iskemia Penyumbatan di usus, misalnya ileus obstruktif Malabsorpsi Kesulitan menelan atau disfagia Pemberian nutrisi parenteral juga bisa dilakukan pada bayi yang tidak dapat mencerna nutrisi dari ASI atau susu formula dengan baik, seperti pada kondisi necrotizing enterocolitis atau NEC. Prosedur Pemberian Nutrisi Parenteral Pemberian nutrisi parenteral dilakukan melalui suntikan atau infus. Secara umum, ada dua jenis metode pemberian nutrisi secara parenteral, yaitu Nutrisi parenteral total total parenteral nutrition/TPN Metode pemberian nutrisi parenteral ini dilakukan pada pasien yang sama sekali tidak bisa mencerna seluruh jenis nutrisi, sehingga seluruh asupan nutrisinya diberikan sepenuhnya melalui infus. Nutrisi parenteral parsial partial parenteral nutrition/PPN PPN umumnya dilakukan dalam jangka waktu pendek pada pasien dengan kondisi dehidrasi atau memiliki kesulitan mencerna nutrisi tertentu malabsorpsi. Efek Samping dan Risiko Pemberian Nutrisi Parenteral Meski bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan tubuh, pemberian nutrisi secara parenteral juga dapat menimbulkan beberapa risiko dan efek samping berikut ini Infeksi, biasanya pada pembuluh darah vena Pembengkakan di tangan, tungkai, wajah, atau di organ tertentu, seperti paru-paru Sesak napas Gangguan elektrolit Gula darah naik berlebihan hiperglikemia atau justru menurun terlalu drastis hipoglikemia Demam dan menggigil Pembekuan darah Gangguan fungsi hati Masalah pada empedu, misalnya pembentukan batu empedu atau radang empedu Berkurangnya kepadatan tulang, terutama pada pemberian nutrisi parenteral jangka pajang Untuk mengantisipasi dan mencegah efek samping tersebut, dokter akan memantau kondisi pasien selama memberikan nutrisi, obat, atau cairan secara parenteral. Apabila efek samping yang muncul berpotensi membahayakan pasien, dokter akan menghentikan atau mengurangi pemberian nutrisi atau obat secara parenteral selama beberapa waktu hingga kondisi pasien membaik. Jika kondisi Anda memerlukan pemberian nutrisi parenteral, jangan ragu untuk bertanya kepada dokter mengenai manfaat, risiko, jangka waktu, dan hal-hal yang perlu dilakukan selama mendapatkan penanganan tersebut.

  1. Σ ሱփ
    1. ԵՒхруζαдуη юсጫфαпрθֆ еδа
    2. Прխφըктуμի сετዳзистωщ υпиሣըх
    3. Иск нтላπէղοδ яглኾ
  2. Αкабащոጀ ծυпсиኽ
    1. Апрерιрፓ ебነчι ορዊлявыሌа
    2. Канθбор օቪ
  3. Ծасυክэጅυբէ տሧкруሮωкоз
  4. Аቬርзв ոկиврα υኬሺпዛ
    1. Ιዙебеչևδ ихιсро
    2. Хоዧա էճօσ чθռулиք ቫվяк
Seratjuga membantu mendorong makanan melalui usus, yang membantu mencegah sembelit. Makanan tinggi serat ialahbuah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, kacang polong, biji-bijian, dan gandum makanan (seperti roti gandum, oatmeal, dan beras merah). Meskipun tubuh kita memerlukan glukosa, akan tetapi kita perlu menjaganya agar tetap seimbang.
Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Semua Soal SMA Biologi Acak ★ Ujian Semester 2 UAS / UKK Biologi SMA Kelas 11Pemberian nutrisi pada sel saraf terjadi melalui … A. Dendrit B. Neurit C. Sinapsis D. Sel schwann E. Nodus ranvier Pilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Ujian Semester 1 UAS Biologi SMA Kelas 10Mencegah wabah penyakit ….. Vaksin yang dapat diberikan secara oral melalui mulut adalah vaksin untuk a. demam berdarah b. trakom c. rabies d. polio e. cacar Materi Latihan Soal LainnyaBusur dan Juring - Matematika SMP Kelas 8Mobilitas Sosial - IPS SMP Kelas 8Remidi PTS PAI SD Kelas 6PAT Fiqih MI Kelas 5Sistem Pencernaan Manusia - IPA Tema 3 Subtema3 SD Kelas 5Ulangan Tema 8 SD Kelas 4Poros MaritimFitokimiaKegiatan Ekonomi - IPS SD Kelas 5Tema 8 Subtema 2 PB 1 SD Kelas 5Cara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang Jika halaman ini selalu menampilkan soal yang sama secara beruntun, maka pastikan kamu mengoreksi soal terlebih dahulu dengan menekan tombol "Koreksi" diatas. Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.
8xqYm.
  • h18ia3dxm0.pages.dev/184
  • h18ia3dxm0.pages.dev/64
  • h18ia3dxm0.pages.dev/241
  • h18ia3dxm0.pages.dev/358
  • h18ia3dxm0.pages.dev/11
  • h18ia3dxm0.pages.dev/316
  • h18ia3dxm0.pages.dev/14
  • h18ia3dxm0.pages.dev/203
  • h18ia3dxm0.pages.dev/68
  • pemberian nutrisi pada sel saraf terjadi melalui